Konsep, Sejarah, Tujuan & Fungsi Bimbingan Konseling

 Konsep, Sejarah, Tujuan & Fungsi Bimbingan  Konseling


  1. Konsep Bimbingan & Konseling 
    • Pengertian Bimbingan 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bimbingan adalah   

bim·bing·an n 1 petunjuk (penjelasan) cara mengerjakan sesuatu; tuntunan; pimpinan: - tes masuk universitas; 2 ark kata pendahuluan; kata pengantar;- kejuruan layanan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan karier kejuruan yang diberikan oleh sekolah menengah kejuruan kepada calon siswa dan tamatannya; - massal Sos sistem penyuluhan pertanian secara masal yang bertujuan meningkatkan produksi pertanian;

 

Sedangkan, dalam kamus bahasa Inggris, kata guidance dikaitkan dengan kata asalnya”guide” yang diartikan sebagai;

a. Showing the way artinya menunjukkan jalan, 

b. Leading artinya memimpin 

c. Conducting artinya menuntun 

d. Giving Intruction artinya memberi petunjuk 

e. Regulating artinya mengatur 

f. Governing artinya mengarahkan,dan 

g. Giving advice artinya memberi nasehat.

Adapun, Pengertian bimbingan menurut beberapa ahli adalah 

 

    Menurut Frank W. Miller dalam bukunya Guidance and Service (1986): “Bimbingan adalah proses bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri yang dibutuhkan bagi penyesuain diri secara baik dan maksimum di sekolah, keluarga, masyarakat."

    Sedangkan Arthur J.Jones (1970) mengrtikan Bimbingan sebagai “ the help given by one person to another in making choices and adjustment and in solving "

    Dari beberapa sumber diatas terkait pengertian bimbingan, penulis menyimpulkan bahwa bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang dilakukan seorang individu terhadap individu lain dengan cara memberi petunjuk & penjelasan dengan harapan individu yang dibimbing mampu mencapai pemahaman diri, penyesuaian diri serta mandiri dalam membuat pilihan dan memecahkan sebuah permasalahan. Dalam konteks bimbingan & konseling individu yang membimbing disebut sebagai "konselor" sedangkan individu yang dibimbing disebut "konseli"

    • Pengertian Konseling

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konseling adalah

konseling/kon·se·ling/ n 1 pemberian bimbingan oleh yang ahli kepada seseorang dengan menggunakan metode psikologis dan sebagainya; pengarahan; 2 pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli sedemikian rupa sehingga pemahaman terhadap kemampuan diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai masalah; penyuluhan

Menurut Kamus Bahasa Inggris, Konseling adalah

    Sebutan “konseling” merupakan konversi dari bahasa Inggris”counseling” jika di tinjau dari segi sematik ”Dalam kamus bahasa Inggris,kata ”counseling” dikaitkan dengan kata “counsel” yakni berarti nasehat (to obtain counsel), anjuran (to give counsel),pembicaraan (to take counsel).

Adapun, Pengertian Konseling menurut para ahli adalah

    Menurut pendapat Prayitno dan Erman Amti (2004:105), "Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukanmelalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien"

    Sedangkan, menurut pendapat A. Rogers dalam Hendrarno ( 2003:24 ), "Konseling merupakan rangkaian - rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya"

    Dari beberapa pemaparan diatas mengenai apa itu konseling, penulis menyimpulkan bahwa konseling dapat diartikan sebagai suatu bantuan yang diberikan oleh individu (Konselor) kepada individu lain (konseli) dengan keahlian khusus yang dimiliki oleh konselor / Guru BK secara sistematis dan komprehensif  dengan tujuan atau harapan konseli dapat secara mandiri keluar dari permasalahan yang sedang dialaminya

    • Hubungan Bimbingan dengan Konseling
    Sjahudi, Siradj dalam Astutik, Sri (2014) Mengatakan "Biasanya kata bimbingan dan konseling sering di sebut secara bersama,sehingga menciptakan istilah majemuk “bimbingan dan konseling” hal yang demikian menggambarkan adanya hubungan yang yang erat di dalamnya"

    Astutik, Sri (2014) dalam bukunya, menuliskan tentang perbedaan dan persamaan Bimbingan dengan Konseling. Yang mana di dalamnya dituliskan Bimbingan lebih identik dengan pengetahuan agar lebih siap terhadap suatu hal sehingga mampu mempersiapkan diri terhadap masa depan. Sedangkan konseling lebih mengarah kepada psikoterapi untuk menghadapi masalah psikis sehingga saling berurutan dalam pendekatannya yang bersikap evaluatif.

    Bimo Walgito dalam Astutik, Sri (2014) memandang jika Bimbingan lebih bersifat prefentif  (mencegah), sedangkan Konseling lebih bersifat kuratif (menolong, menyembuhkan, dan mengobati)

      2. Sejarah Bimbingan & Konseling di Indonesia

    Bimbingan dan konseling secara formal dibicarakan oleh para ahli pada tahun 1960 pula.Tetapi di Yogyakarta pada tahun 1958, Tohari Musnamar, dosen IKIP Yogyakarta telah mempelopori pelaksanaan BK di sekolah untuk pertama kali di SMA Teladan Yogyakarta.

   Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di Indonesia lebih banyak dilakukan dalam kegiatan pendidikan formal di sekolah. Secara formal bimbingan dan konseling diprogramkan disekolah sejak berlakunya kurikulum 1975 yang menyatakan bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan bagian integral dalam pendidikan di sekolah. Pada tahun 1975 berdiri Ikatan Petugas Pembimbing Indonesia ( IPBI ) di Malang. IPBI ini memberikan pengaruh terhadap perluasan program bimbingan di sekolah.  

    Selanjutnya pada tahun 2001 terjadi perubahan nama organisasi Ikatan Petugas Bimbingan ( IPBI ) menjadi Asosiasi Bimbingan dan konseling Indonesia ( ABKIN ). Pemunculan nama ini dilandasi terutama oleh pemikiran bahwa bimbingan dan konseling harus tampil sebagai profesi yang mendapat pengakuan dan kepercayaan publik.

      3. Tujuan Bimbingan & Konseling

    Sebagaimana dituliskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun 1989(UU No. 2/1989), Tujuan umum Bimbingan dan Konseling yaitu terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

    Anas Salahudin dalam Astutik, Sri (2014) "Secara khusus layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu masyarakat agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karier. Bimbingan pribadi-sosial dalam mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan pribadi pekerja yang produktif."  

      4. Fungsi Bimbingan & Konseling

  • Fungsi Pencegahan (Preventif) 

Dalam hal ini merupakan suatu upaya dalam Bimbingan & Konseling dalam memberikan layanan guna mencegah timbulnya suatu masalah yang dapat menghambat peserta didik / klien mencapai tugas perkembanganya. Kegiatan pencegahan dapat berupa orientasi, program bimbingan karier, inventarisasi data dsb.

  •  Fungsi Pemahaman  

Suatu layanan / upaya dalam Bimbingan & Konseling yang menghasilkan suatu pemahaman pada peserta didik / klien sesuai dengan keperluan pengembangan

  •  Fungsi Perbaikan 

Berbeda dengan fungsi sebelumnya, yang dimaksudkan fungsi perbaikan adalah suatu upaya / layanan yang dilakukan guna membantu peserta didik / klien keluar dan menemukan solusi dari permasalahan yang dihadapinya. 

  •  Fungsi Pemeliharaan & Pengembangan

Dalam fungsi ini, Guru BK / Konselor memberikan suatu upaya atau layanan yang dapat membantu peserta didik / klien dalam memelihara dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya secara mantap, terarah dan berkelanjutan. Hal-hal positif yang sudah tertanam pada diri peserta didik / klien agar tetap terpelihara dan berkembang secara mantap dan berkelanjutan. 


Sumber Pustaka 
Astutik. Sri (2014). Pengantar Bimbingan & Konseling. Surabaya: UIN Sunan Ampel Pres





Post a Comment

0 Comments